Saat engkau ingin berontak akan kekurangan yang engkau dapatkan, tersenyumlah, berharaplah ia meringankan tanggung jawab yang akan engkau pikul di hadapan Rabbmu, kewajiban-kewajibanmu yang engkau lalaikan lebih dimaklumiNya, rasa syukurmu lebih beharga, kesabaranmu lebih berarti, dan cintamu padaNya lebih bernilai. Cobalah agar engkau bisa memberi dalam keadaan sulit, menahan dalam keadaan berat, dan tersenyum dalam keadaan sakit. Mungkin ini teramat berat, membutuhkan latihan-latihan yang sulit, namun buah yang engkau dapat akan teramat manis.
Kesulitanmu membuatmu mengerti mahalnya
nilai dari apa yang kau peroleh dengan susah payah. Seandainya engkau
mendapatkannya dengan cuma-cuma, mungkin engkau tak mengerti harga yang
terkandung di dalamnya, menjadikan engkau enggan menyimpannya, enggan
merawatnya, bahkan akan engkau buang begitu saja.
Dari dosa dan khilaf yang yang kau
lihat ada pada dirimu, barang kali dengannya engkau menjadi lebih ridha atas
kepedihan yang menimpa. Noda yang membuatmu malu, menjadikan engkau lebih mudah
untuk memaafkan, dengannya engkau lebih mengerti khilaf dan kesulitan yang
dilakukan sesamamu, bahwa engkau juga pernah merasakan kesulitan serupa. Meski
engkau juga merasa jijik dan menyesali kotoran ini, namun kesombongan dan
keangkuhan menjadi enggan hinggap padamu.
Dari sisi kebaikanmu yang
terkadang membuatmu takjub, barang kali karenanya cobaan ini datang, memaksamu
untuk lebih bersimpuh di hadapanNya, untuk menyempurnakanmu, membersihkanmu
lebih bersih, dan dengan itu akan mengangkat derajatmu. Hingga kelak engkau
menghadapNya dalam keadaan yang terbaik.
Apakah engkau bisa menjamin,
tanpa kepedihan ini pengharapanmu lebih bermakna, doa yang kau panjatkan lebih
indah. Apakah engkau juga yakin kelapanganmu tak akan membuatmu lalai. Darinya
engkau diberi kesempatan untuk menyempurnakan bekalmu yang belum memadai.
Kenikmatan yang meninggalkanmu,
yang engkau sesali, bisa jadi ia mengalir ke ladang-ladang amalmu,
menyuburkannya, buah yang engkau petik lebih banyak. Kekuranganmu dalam suatu
hal, melebihkanmu pada hal lain.
Maka, tentang kepedihan yang
menimpamu, jika engkau ukirkan pada kesabaranmu akan membuatnya lebih indah,
jika engkau poleskan pada syukurmu akan membuatnya lebih berkilau, jika engkau
kaitkan pada putus asamu ia akan semakin berat bebanmu, dan jika engkau tanam
pada kemarahanmu ia akan menghempaskanmu.
"Sungguh menakjubkan
urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya dan kebaikan itu tidak
dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Apa bila ia mendapat kesenangan ia
bersyukur dan itulah yang terbaik
untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik
untuknya." (HR: Muslim)
Dan bukan hanya untuk dirimu,
maukah engkau berbagi? (dakwatuna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar